Monday, March 11, 2013

thesis Manajemen Rekayasa Konstruksi


Logo Unlam Warna PRA-PROPOSAL TESIS
ANALISIS PENGARUH KINERJA MANAJER PROYEK TERHADAP KINERJA PROYEK KONSTRUKSI








Disusun Oleh :
Muhammad Razib Reza
H2A112003




PROGRAM MAGISTER TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang
          Manajer Proyek dalam kerangka manajemen merupakan sosok pimpinan yang memberikan implikasi pada baik buruk dan kinerja organisasi yang di pimpinnya. Makna yang tersirat berikutnya adalah bahwa kinerja pemimpin adalah sama dengan kinerja organisasi yang dipimpinnya, dan efektivitas organisasi merupakan cerminan efektivitas kinerja pemimpin (Yukl, 1989).
          Beberapa peneliti seperti Lieberson dan O’Connor serta salancik dan Pfeffer kemudian berusaha meruntuhkan anggapan tradisional tersebut dengan melakukan studi pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja organisasi (Yul, 1989). Asumsi yang digunakan para peneliti tersebut adalah bahwa bila pemimpin memang penting bagi kehidupan organisasi, maka seharusnya pergantian pimpinan puncak berkorelasi dengan perubahan kinerja organisasi. Hasil yang didapat dari studi tersebut adalah bahwa kepemimpinan bukanlah suatu yang penting. Dengan demikian efektivitas organisasi tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan kepemimpinan. Inilah yang menjadi dasar asumsi penganut perspektif kontekstualitas. Namun studi tersebut dianggap memiliki kelemahan metodologi oleh Day dan Lord (Yukl, 1989).
          Menurut Premananto (2005), sifat, sikapm perilaku dan keputusan yang dihasilkan oleh pemimpin suatu organisasi memiliki dampak langsung dan tidak langsung terhadap keefektifan organisasi. Pengaruh secara tidak langsung adalah terhadap bawahan pemimpin, yang hasilnya dapat diukur dengan indikator mikro yang menunjukkan kinerja kepemimpinan seorang pemimpin. Bila kinerja tersebut baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka hasilnya adalah adanya efektifitas kepemimpinan.
          Dalam pelaksanaan proyek tentu mempunyai sasaran yang akan dituju. Menurut Soeharto (1995), sasaran adalah tujuan yang spesifik di mana semua kegiatan diarahkan dan diusahakan untuk mencapainya. Dalam proses mencapai tujuan tersebut terdapat tiga sasaran pokok, yaitu besarnya biaya anggaran yang dialokasikan, jadwal kegiatan, dan mutu yang harus dipenuhi. Kinerja menurut Meiner (1965) adalah kesuksesan yang dicapai individu di dalam melakukan pekerjaannya, di mana ukuran kesuksesan yang dicapai oleh suatu individu tidak dapat disamakan dengan individu yang lain. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan suatu proyek, kepemimpinan seorang manajer proyek sangat berpengaruh karena berkaitan denga keputusan dan wewenang yang diembannya selama mensukseskan pelaksanaan proyek.
          Pada dasarnya pelaksanaan suatu proyek merupakan rangkaian dari mekanisme pekerjaan yang rumit, saling berkaitan antara pekerjaan yang satu dengan yang lainnya, untuk mewujudkan keterpaduan dan pengendalian. Dalam suatu peoyek, semakin besar proyej yang dikerjakan, maka semakin kompleks masalah yang harus dihadapi. Berkaitan dengan manajemen yang di terapkan, suatu proyek juga selalu mengandung resiko yang relative besar. Manajemen proyek yang asal-asalan akan berakibat buruk seperti keterlambtan penyelesaian proyek atau bahkan menyebabkan kegagalan sebuah proyek.
          Pengerjaan suatu proyek dalam ruang lingkup Dinas Pekerjaan Umum diserahkan pada seorang penanggung jawab lapanganatau yang biasa disebut sebagai manajer proyek. Walaupun sebelumnya telah ada rencana kerja, RAB, dan instruksi dari Dinas, namun segala keputusan yang bersifat teknis merupakan tanggung jawab dari manajer proyek. Jadwal pengerjaan suatu proyek biasanya sudah ditentukan dari Dinas dengan segala perhitungan sumber daya dan kondisi proyek yang akan dikerjakan, namun seringkali di lapangan terjadi hal-hal yang tidak diperhitungkan semula semisal keterlambatan pasokan material maupun alat, faktor cuaca, faktor bencana alam dan sebagainya. Timbul sebuah pertanyaan, apakah kinerja manajer proyek dalam mekanisme pengambilan keputusan berpengaruh terhadap waktu kinerja proyek.
1.2        Rumusan Masalah
          Dari uraian latar belakang di atas maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut :
1.    Bagaimanakah Kinerja manajer proyek Dinas Pekerjaan Umum ?
2.    Bagaimanakah Kinerja proyek Dinas Pekerjaan Umum ?
3.    Seberapa besar pengaruh kinerja proyek terhadap kinerja proyek ?
1.3        Tujuan Penelitian
          Tujuan Penelitian ini adalah :
1.    Mengukur kinerja manajer proyek Dinas Pekerjaan Umum
2.    Mengukur kinerja proyek Dinas Pekerjaan Umum
3.    Mengukur tingkat pengaruh kinerja manajer proyek terhadap kinerja proyek.
1.4        Batasan Masalah
1.    Penelitian dilakukan terhadap proyek-proyek di bawah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Banjarmasin meliputi proyek jalan, gedung.
2.    Penelitian dilakukan terhadap analisis kinerja manajer proyek pada pelaksanaa pekerjaan yang berpengaruh terhadap kinerja proyek dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.    Kinerja Manajer Proyek (Project Manager) yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kinerja manajer yang bertanggung jawab terhadap organisasi induk proyeknya sendiri, dan tim yang bekerja dalam proyeknya.
4.    Kinerja yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kinerja biaya, mutu, waktu, pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja, serta lingkungan.
1.5        Manfaat Penelitian
          Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.    Bagi peneliti, yaitu untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dalam penelitian serta mengungkapkan suatu permasalahan.
2.    Bagi perkemabgan ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam manajemen proyek.
3.    Bagi Dinas Pekerjaan Umum Banjarmasin yaitu melalui aktivitas penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan secara konseptual dalam rangka pelaksanaan manajemen proyek.


thesis manajemen rekayasa konstruksi


Logo Unlam Warna PRA-PROPOSAL TESIS
ANALISA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (SMK3) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI P.T XXX BANJARMASIN





Logo Unlam Warna







Disusun Oleh :
Muhammad Razib Reza
H2A112003



PROGRAM MAGISTER TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar belakang
          Perusahaan-perusahaan pada bidang konstruksi bangunan merupakan salah satu yang berpengaruh besar dalam mendukung perkembangan pembanginan di Indonesia. Dengan banyaknya perusahaan-perusahaan konstruksi yang bersaing ketat untuk menuat suatu proyek akan menyebabkan adanya persaingan, sehingga perusahaan harus mampu untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerjanya. Untuk menyikapi hal tersebut perusahaan dituntut agar dapat lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan, agar mereka dapat mampu mewujudkan tujuan tersebut. Karyawan merupakan asset yang terpenting bagi perusahaan, sehingga perusahaan juga harus berupaya untuk lebih meningkatkan keselamatan para pekerjanya. Hal ini dapat terwujud apabila perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) yang diharapkan akan mengurangi tingkat kecelakaan pada tempat kerja, yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan baik dari sisi tenaga kerja maupun dari asset perusahaan lainnya.
          Tenaga kerja sebagai faktor yang menentukan bagi perusahaan, dalam melaksanakan pekerjaanya tenaga kerja ini akan menghadapi ancaman bagi keselamatan dan kesehatannya yang datang dari pelaksanaan tugas tersebut. Apabila kesehatan dan keselamatan tidak terjamin akan mempengaruhi jalannya proses produksi, karena kecelakaan kerja akan menyebabkan terhambatnya produksi dalam menghasilkan barang dan jasa. Banyaknya kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja tersebut perlu mendapatkan perhatian secara khusus dari pimpinan perusahaan karena kecelakaan yang terjadi akan mengakibatkan kerugian baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan tempat bekerja. Kerugian bagi perusahaan adalah tidak berjalannya kegiatan produksi sehingga akan menimbulkan kerugian biaya yang besar lagi. Oleh sebab itu dengan adanya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diharapkan untuk jangka panjang akan menguntungkan bagi perusahaan.
          Selanjutnya engan meningkatkan penggunaan teknologi di berbagai sector kegiatan seringkali berakibat pada tingginya resiko yang akan mengancam keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Perusahaan tidak hanya menerapkan K3 saja untuk mensejahterakan para karyawannya, juga perusahaan perlu upaya peningkatan perlindungan karyawan. Perlindungan ini baik bagi yang melakukan pekerjaan dalam hubungan kerja maupun di luar hubungan kerja yang dilakukan melalui Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Karena melalui program ini diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan dampak positif terhadap usaha peningkatan disiplin dan produktivitas Tenaga kerja.
          Berdasarkan uraian diatas Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang baik akan membantu perusahaan dalam menangani karyawan dengan cepat dan tepat, selain itu juga dapat mencegah atau setidak-tidaknya mengurangi terjadinya kecelakaan kerja baik yang disengaja maupun tidak disengaja dalam bekerja, sehingga dapat menciptakan kesejahteraan karyawan.
1.2     Rumusan Masalah
          Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian bekaitan dengan PT.XXX Banjarmasin, yaitu :
1.    Bagaimana penerapan SMK3 pada proyek pembanginan perumahan di PT.XXX Banjarmasin ?
2.    Masalah apa yang dihadapi perusahaan pada penerapan SMK3 dan bagaimana solusi masalah yang dihadapi perusahaan pada penerapan SMK3 tersebut.
1.3      Tujuan Penelitian
           1. Untuk mengetahui penerapan SMK3 pada proyek pembangunan perumahan P.T XXX di Banjarmasin.
           2. Untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi perusahaan penerapan SMK3 dan solusi dari masalah yang dihadapi perusahaan.